Langsung ke konten utama

THE SEVEN GOOD YEARS KARYA ETGAR KERET

 

            Pertama kali melihat covernya, saya pikir buku ini adalah novel. Ternyata setelah dibaca dengan teliti, buku ini merupakan sebuah memoar. Adapun ilustrasi dalam cover memberi makna bahwa pasangan yang ada dalam memoar ini merupakan pasangan yang santai dan tidak mudah menjadikan sesuatu sebagai masalah. Hal ini bisa dilihat dari posisi sang anak yang menempelkan kedua kakinya di wajah sang ayah. Selain itu, ilustrasi tersebut juga menandakan bahwa sang ayah pasrah dengan perilaku anaknya dan ilusrasi sang anak yang berada di antara orangtuanya menandakan bahwa pasangan ini merupakan sebuah keluarga kecil.   




Identitas Buku

Judul: The Seven Good Years

Penulis: Etgar Keret

Penerbit: Penerbit Bentang

Jumlah halaman: x + 198 hlm

Dimensi: 20,5 cm

ISBN: 978-602-291-200-2

            

Buku ini berisi kumpulan memoar dari seorang penulis asal Israel selama 7 tahun dari hidupnya. Pria bernama Etgar Keret ini memiliki seorang istri dan putra. Diawali dengan kisah kelahiran anak pertamanya. Kemudian disusul oleh cerita-cerita masa lalu keluarga besarnya, yakni mengisahkan tentang kakak lelakinya, kakak perempuannya, dan orangtuanya. Keret mengakhiri buku ini dengan mengisahkan kematian ayahnya.

            Buku ini mengandung humor yang cukup menggelitik. Misalnya saja ketika seorang telemarketer yang pantang menyerah untuk terus mempromosikan produknya. Keret beralasan dengan mengatakan lewat telepon bahwa Etgar Keret sudah meninggal sedangkan yang sedang berbicara dengan telemarketer tersebut adalah adiknya. Lucunya, telemarketer tersebut tidak percaya dan tetap menghubungi Keret dengan bahasa marketing yang lebih “memojokkan” lagi (hal. 14-15).

            Saya suka ketika Keret menasihati anaknya, Lev. Diksi yang dia pilih selalu tepat untuk anak-anak seusia Lev. Keret bisa memikirkan dengan matang setiap kata yang harus diucapkan agar Lev cepat mengerti dan tidak salah paham. Cara Keret dalam berkomunikasi dengan Lev menjadi edukasi bagi pembaca, terutama para orang tua untuk lebih bijak dalam mendidik anak. Seperti yang saya kutip dari halaman 84-85, Keret tidak malu untuk mengakui kesalahannya di depan Lev dan meminta maaf kepada sopir yang sudah diteriakinya.

            The Seven Good Years memberi wawasan kepada pembaca tentang Yahudi, mulai dari kepercayaannya, pakaiannya, hingga istilah-istilah dalam kepercayaan Yahudi.

            Ketika membaca buku ini, saya tidak berfokus pada latar belakang penulis yang merupakan seorang Yahudi dari Israel. Saya justru tertarik dengan penuturan penulis tentang kehidupan pribadinya, seperti tentang kakak lelakinya yang memutuskan untuk tidak menjadi seorang yang agamis, tentang kakak perempuannya yang memutuskan untuk menjadi wanita agamis yang ortodoks, dan kehidupannya bersama anak dan istrinya yang penuh dengan humor dan pesan kehidupan.


Komentar