Langsung ke konten utama

Postingan

Duka Derita dalam Balutan Sastra

Seperti permen yang dikunyah pemimpin negara bunga dan pohon dicabut dan di sungai mengalir darah merah yang membara. (Moon Changgil, “Oh, Hari Itu”)  Judul Buku: Apa yang Diharapkan Rel Kereta Api Penulis: Moon Changgil Penerjemah: Kim Young Soo & Nenden Lilis Aisyah Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), Desember 2021 Tebal: x + 116 hlm. ISBN: 978-602-481-615-5           Saat egoisme dan keserakahan menjadi satu, maka untuk mendapatkan yang diinginkan tak jarang dilalui dengan berbagai cara, tanpa mempertimbangkan konsekuensinya dengan matang. Ekspansi yang terjadi di Korea dan perpecahan yang akhirnya melanda, melahirkan banyak penderitaan. Bukan hanya bumi yang dipijaknya yang berduka karena terus ditetesi darah perjuangan dan perlawanan, melainkan juga penderitaan manusia yang terus meneteskan peluh dan air mata.          Ekspansi Jepang yang terjadi di Korea (1910-1945) membuat banyak manusia menderita. Ditambah dengan perang saudara (Perang antara Korea Ut

Film Pendek “Alak Paul”: LESTARIKAN SASTRA LEWAT EKRANISASI PRIBAHASA Oleh Nerify

Si Sukmaranti mah da kurung batok, ditanya belah mana pasar nu paling deket teu nyaho (Si Sukmaranti mah kurung batok, ditanya dimana pasar terdekat tidak tahu).             Kalimat di atas menggunakan pribahasa Sunda, yakni kurung batok yang berarti tidak mau keluar dari kampungnya (tempat tinggalnya) sehingga dia kuper (kurang pergaulan) dan kudet (kurang update ). Generasi muda zaman sekarang atau dikenal “Zaman Milenial” agaknya asing dengan penggunaan pribahasa. Bahkan, bisa jadi mereka tidak tahu arti dari pribahasa. Dikutip dari laman indonesiabaik.id (28/11/21), pribahasa menjadi salah satu upaya untuk mengekspresikan niat dan perasaan secara tersirat atau secara tidak langsung. Mungkin istilahnya ngode tapi dengan lebih berkelas, yakni dengan sastra. Masih banyak masyarakat yang belum sadar bahwa dalam kehidupannya sehari-hari sering menggunakan ungkapan atau pribahasa. Sehingga, sebenarnya mereka sudah bersentuhan langsung dengan pribahasa tapi saat ditanya arti dari pribah

YOUR NAME KARYA SHINKAI MAKOTO

          Pertama kali tahu Your Name itu dari anime berjudul Kimi no Nawa. Kebetulan waktu itu saya belum begitu suka menonton anime, jadi saya tidak tertarik untuk menontonnya. Namun, setelah diterbitkan ke dalam novel, saya langsung tertarik terutama dengan covernya yang menurut saya sangat keren. Saya beli buku ini sekitar bulan November 2020 dan baru bisa membacanya pada bulan Maret 2021 wkwk.             Judul: Your Name             Penulis: Shinkai Makoto             Penerbit: Haru             Tahun terbit: 2020             Jumlah halaman: 336 hlm             ISBN: 978-623-7351-20-7          Awalnya saya tidak mengerti novel ini menceritakan tentang apa. Bisa saja saya menyontek dengan menonton dulu film animasinya. Namun, saya merasa pengalaman yang saya dapatkan dari membaca dan menonton akan berbeda.      Jika diperhatikan, novel ini ditulis menggunakan dua font yang berbeda. Satu font untuk menuliskan narasi Mitsuha dan satu lagi untuk narasi Taki.           

PETJAH KARYA ODA SEKAR AYU

               Saya baru membaca novel ini di tahun 2021 sedangkan novel ini sudah diterbitkan sebanyak tiga kali di tahun 2017. Novel ini pertama kali rilis ketika saya masih SMA. Kala itu, novel ini sempat booming . Ramai dibicarakan di berbagai media sosial. Saya pun tertarik ingin membeli namun baru tercapai di tahun 2020 hehe. Identitas Buku Judul: Petjah Penulis: Oda Sekar Ayu Penerbit: Elex Media Komputindo Tahun terbit: 2017 Jumlah Halaman: x+318 halaman Dimensi: - ISBN: 978-602-02-9595-4           Petjah mengisahkan seorang gadis SMA bernama Nadhira Amira yang mengikuti kelas akselerasi. Sejak masuk SMA, dia menyukai seorang lelaki cerdas bernama Dimas Baron. Mereka satu kelas. Selama satu tahun, mereka terlibat perang dingin sehingga Nadhira tidak pernah terlibat obrolan sedikit pun dengan Dimas. Di tahun kedua, Nadhira berjumpa dengan seorang kakak kelas yang terkenal di sekolahnya karena dia selalu bermain kekerasan. Siswa itu bernama Ambrosius Biru. Di wakt

THE SEVEN GOOD YEARS KARYA ETGAR KERET

              Pertama kali melihat covernya, saya pikir buku ini adalah novel. Ternyata setelah dibaca dengan teliti, buku ini merupakan sebuah memoar. Adapun ilustrasi dalam cover memberi makna bahwa pasangan yang ada dalam memoar ini merupakan pasangan yang santai dan tidak mudah menjadikan sesuatu sebagai masalah. Hal ini bisa dilihat dari posisi sang anak yang menempelkan kedua kakinya di wajah sang ayah. Selain itu, ilustrasi tersebut juga menandakan bahwa sang ayah pasrah dengan perilaku anaknya dan ilusrasi sang anak yang berada di antara orangtuanya menandakan bahwa pasangan ini merupakan sebuah keluarga kecil.     Identitas Buku Judul: The Seven Good Years Penulis: Etgar Keret Penerbit: Penerbit Bentang Jumlah halaman: x + 198 hlm Dimensi: 20,5 cm ISBN: 978-602-291-200-2              Buku ini berisi kumpulan memoar dari seorang penulis asal Israel selama 7 tahun dari hidupnya. Pria bernama Etgar Keret ini memiliki seorang istri dan putra. Diawali dengan kisah k

GARIS WAKTU KARYA FIERSA BESARI

Buku ini sedang hangat-hangatnya dibicarakan karena beberapa waktu ke depan buku ini akan difilmkan. Para penggemar buku-buku Fiersa Besari pasti sudah tidak sabar, ya? Identitas Buku Judul: Garis Waktu  Penulis: Fiersa Besari  Penerbit: Mediakita  Jumlah halaman: iv+212 halaman  Dimensi: 13 x 19 cm  ISBN: 978-979-794-525-1 Garis Waktu merupakan buku kedua karya Fiersa Besari yang saya baca. Karya pertamanya yang saya baca berjudul Konspirasi Alam Semesta. Saya sangat suka dengan lagu-lagunya, apalagi lagu Lembayung. Ah sangat menyentuh hati hehehe. Buku ini merupakan sebuah karya senandika yang mengisahkan tentang perjalanan cinta seseorang sejak pedekate hingga memutuskan untuk berpisah. Berhubung buku ini berisi senandika, maka jarang sekali ditemukan adanya dialog. Tokoh aku dalam senandika tersebut dikisahkan menyukai seseorang. Perjalanan cintanya tidak semulus jalan tol. Ditemukan batu-batu terjal selama perjalanan. Setelah tokoh aku pulang mengelana, ditemukan bahwa seseora